Rabu, 09 Desember 2009

WAWASAN KEBANGSAAN

wawasan kebangsaan atau nasionalisme adalah suatu ideologi yang memandng seluruh rakyat yang menginginkan membangunmasa depannya secara bersama nation atau bangsa. Ir Soekarno sebagai tokoh pergerakan nasional indonesia dalam tulisannya di dalam buku Dibawah Bendera Revolusi menerangkan bahwa nation adalah mereka yang mempunyai hasrat untuk hidup
balam lingkungan hidup indonesia umumnya dipahami bahwa Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang yang dilingkup oleh rasa kebangsaan dalam upaya mewujudkan cita - cita nasionalnya. Substansi dari rasa kebangsaan adalah kesadaran untuk bersatu sebagai bangsa akibat kesamaan sejarah dan kepentingan masa depannya dan merupakan perekat yang mempersatukan sekaligus memberi daar kepada jati diri bangsa. Operasionallisasi dari rasa kebangsaanitu kemudian disebut sebagai wawasan Kebangsaan. Wawasan ini bersifat dinamis dan perkembangannya dipengaruhioleh lingkungan hidup srategisnyayang kompleks. Tumbuh dan perkembangannyarasa bangsaan tersebut akan mengentalkan sikap warga bangsa untuk rela berkorban demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan negara inilah yang disebut sebagai semangat kebangsaan yaitu suatu semangat rela berkorban untuk kepentingan yang lebih besar dan kepentingan tersebut terletak diatas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan
dari uraian diatas akhirnya dapat digunakan untuk memaknai pamahaman kita tentang WAWASAN KEBANGSAAN
1. adanya keputusan rakyar untuk bersatu sebagai bangsa
2. adanya rasa senasip dan sepenanggungan dari komponen - komponen didalamnya
3. adanya kepentingan bersama dari unsur-unsur pembentukan banga
4. adanya semangat untuk mempertahankan rasa dan semangat bangsa
5. adanya kemampuan bangsa untuk secara terus menerus memenuhi kepentingan unsur-unsur penbentukannya
Atas dasar pemaknaan tersebut dapatlah ditelusuri apa yang menjadi persoalan dalam wawasan kebangsaan kita dewasa ini dalam kenyataannya semua insut tadi dirasakan semakin mengalami kemunduran yang drastis bahkan ada yang mangatakan telah kehilangan " Greget " diera reformasi ini misalnya fahan kelompok/golongan yang semakin mengkristal, miskin nasionalisme, warga bangsa seperti kehilangan daya rekat, terjadinya konflik horisontal bernuansa SARA dan konflik vertikal di berberapa daerah

Tidak ada komentar: